tampilan nama baru


counters

Senin, 31 Oktober 2011

tugas SIM II


1. Apa yang anda ketahui tentang Sistem Informasi Manajemen

apa yang anda ketahui tentang Sistem Informasi Manajemen?

SIM adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi bertujuan mendukung operasi manajemen danpengambilan keputusan dalam suatu organisasicenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.dengan mempertimbangkan apa.untuk siapa,dan kapan harus disajikan,
2.Peranan SIM dalam perusahaan

  1. Manfaat SIM Dalam Organisasi Bisnis
Pengembangan SIM memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer.
Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.
C. PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
ü Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
ü Mendukung pengambilan keputusan manajemen
ü Mendukung persaingan keuntungan strategis
Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasioperasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.
1. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional
Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
a. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
b. Process Control Systems (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkanprocess control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum danassembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c. Office Automation Systems (OAS)
OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik. electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain.
2. Peranan Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
a. Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan olehinformation reporting systems ( sistem pelaporan informasi).
b. Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
c. Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems ( sistem informasi eksekutif)
d. Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya).
e. Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dariend users ditetapkan oleh end user computing systems.
f. Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems.
g. Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems.
Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang. cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.
3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :
ü Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,
ü Ancaman dari perusahaan baru,
ü Ancaman dari produk pengganti,
ü Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
ü Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
ü Cost leadership. keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
ü Product differentiation. perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
ü Innovation-menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
 

Rabu, 12 Oktober 2011

Kritik Anda adalah KueAnda

Tips : Bagaimana Cara Menyikapi Kritikan

Diposkan oleh Jiwaku on Kamis, 22 September 2011


Kritik Anda adalah KueAnda -- Jiwaku

Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Anda
"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak
bisa menerima kritikan."
  Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.


Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik difilm-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'."

Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Anda? Apakah itu musibah buruk?
Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Toh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Anda suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya Anda mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus Anda lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Andasaat menghadapi kritik:

1. Ubah Paradigma Anda Terhadap Kritik

Anda, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Anda harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Anda! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Anda bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Anda. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Anda. Toh Anda tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal Anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Anda tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.

Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Anda kelak.

Jangan pernah Anda balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Anda untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Anda.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan lapang dada ! :-)

Minggu, 09 Oktober 2011

Memetik Hikmah dari film “Final Destination 5”


Memetik Hikmah dari film “Final Destination 5”


Kemarin hari sabtu, tepatnya malam minggu saya jalan-jalan dengan keluarga saya ke Plaza Blok untuk menonton film yang sedang tayang di Bioskop tersebut. Salah satu film terbaru yang ada dalam teknologi 3D adalah film Final Destination 5. Ternyata itu film yang mengerikan namun penuh makna buat kehidupan saya selama ini.

Setelah membeli karcis untuk keluarga, kami langsung masuk ke dalam dan duduk sesuai tempat. Kemudian film Final Destination 5 mulai. Cerita di film ini ada flashback dari film yang pertama, kisahnya yaitu dimulai sejak beberapa bulan sebelum terjadi kecelakaan penerbangan pesawat di Final Destination 1.
Ada beberapa orang yang berada dalam bus, yaitu Sam, Molly, dan penumpang lainnya. Ketika lagi dalam perjalanan, Sam dapat penglihatan bahwa nanti jembatan yang mau dilewatin sama bisnya dia akan jatuh. Tapi di film ini beda, Sam cuek aja, nggak mau bilang ke yang lainnya karena takut merusak acara dan mungkin itu semua hanya ilusi aja.

Sayangnya, ketakutan Sam itu terbukti nyata, terlambat sudah karena ketika bus mereka lagi jalan di jembatan, tiba-tiba jembatannya retak kecil. Perlahan-lahan retakan kecil tersebut membesar dan membuat baut penahan kabel baja jembatan menjadi lepas dan akhirnya salah satu rangka jembatan tersebut bengkok dan patah. Hingga akhirnya mobil-mobil pada hancur dan terjatuh.




Saat kecelakaan terjadi, semua orang pada panic karena jembatan mulai goyang dan akhirnya jembatannya jatuh. Kedua remaja tersebut, yaitu Sam dan Molly hampir selamat, sayangnya ternyata maut memang sudah menentukan takdir keduanya, Sam tewas karena kejatuhan papan gerigi besi yang mengenai tubuhnya. Sementara itu, Molly menjadi sat-satunya orang yang selamat dalam kecelakaan itu. Tapi inget, karena maut tidak akan pernah bisa dikendalikan dan ditipu.

Mungkin seperti Final Destination 3, ketika mereka mengira berhasil melewati kematian dan menipu maut, tapi tidak akan pernah mungkin. 



Hikmah yang dapat saya plajari dari film Final Destination 5 ini adalah bahwa kita hanya seorang manusia biasa, ketika kita menghadapi suatu masalah yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa, sisanya kita harus pasrah dan ikhlas kepada Tuhan. Itulah yang membuat saya berpikir untuk menjadikan diri kita agar lebih baik dan bermanfaat buat kebaikan sesama manusia, hewan maupun tumbuhan.

Pariwisata dan Pergeseran Sosial Budaya


Pariwisata dan Pergeseran Sosial Budaya

Oleh: Mohammad Taufiq A*

Paradigma pembangunan di banyak negara kini lebih berorientasi kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya adalah industri pariwisata. Demikian juga halnya yang berlangsung di Indonesia dalam tiga dasawarsa terakhir, aktivitas sektor pariwisata telah didorong dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah dengan harapan dapat menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi primadona dalam penerimaan devisa negara.  Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Situasi nasional yang kini mulai memperlihatkan perkembangan ke arah kestabilan khususnya dalam bidang politik dan keamanan akan memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan asing untuk masuk ke wilayah Indonesia.
Prospek industri pariwisata Indonesia diprediksikan WTO akan semakin cemerlang, dengan perkiraan pada tahun 2010 akan mengalami pertumbuhan hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor industri pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi program pembangunan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar US$ 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional (6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata, elastis terhadap krisis nasional yang terjadi dalam arti tidak terlalu terpengaruh oleh krisi keuangan dalam negeri, ramah lingkungan serta kenyataan bahwa industri pariwisata merupakan industri yang nir konflik. Interaksi dan Perubahan SosialPariwisata secara sosiolosis terdiri atas tiga interaksi yaitu interaksi bisnis, interaksi politik dan interaksi kultural (B. Sunaryo, 2000).  Interaksi bisnis adalah interaksi di mana kegiatan ekonomi yang menjadi basis materialnya dan ukuran-ukuran yang digunakannya adalah ukuran-ukuran yang bersifat ekonomi.  Interaksi politik adalah interaksi di mana hubungan budaya dapat membuat ketergantungan dari satu budaya terhadap budaya lain atau dengan kata lain dapat menimbulkan ketergantungan suatu bangsa terhadap bangsa lain yang dipicu oleh kegiatan persentuhan aktivitas pariwisata dengan aktivitas eksistensial sebuah negara.  Sedangkan interaksi kultural adalah suatu bentuk hubungan di mana basis sosial budaya yang menjadi modalnya. Dalam dimensi interaksi kultural dimungkinkan adanya pertemuan antara dua atau lebih warga dari pendukung unsur kebudayaan yang berbeda.  Pertemuan ini mengakibatkan saling sentuh, saling pengaruh dan saling memperkuat sehingga bisa terbentuk suatu kebudayaan baru, tanpa mengabaikan keberadaan interaksi bisnis dan interaksi politik.
Berangkat dari pemahaman bahwa model yang digunakan untuk pengembangan kawasan wisata adalah model terbuka maka berarti tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kontak antara aktivitas kepariwisataan dengan aktivitas masyarakat sekitar kawasan wisata.  Kontak-kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatan apapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana pendukung yang memungkinkan mobilitas masyarakat.  Kontak yang paling mungkin terjadi adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan pengunjung atau wisatawan.  Masyarakat sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan wisatawan. 
Kontak ini apabila terjadi secara massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada perilaku, pola hidup dan budaya masyarakat setempat. Menurut Soekandar Wiraatmaja (1972) yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan proses-proses sosial atau mengenai susunan masyarakat.  Sedangkan perubahan budaya lebih luas dan mencakup segala segi kebudayaan, seperti kepercayaan, pengetahuan, bahasa, teknologi, dsb.  Perubahan dipermudah dengan adanya kontak dengan lain-lain kebudayaan yang akhirnya akan terjadi difusi (percampuran budaya). Kita lihat misalnya bagaimana terjadinya pergeseran kultur kehidupan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang semula berbasis dengan aktivitas kehidupan agraris (bertani) bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual jasa.
Dengan demikian pariwisata ditinjau dari  dimensi kultural dapat menumbuhkan suatu interaksi antara masyarakat tradisional agraris dengan masyrakat modern industrial. Melalui proses interaksi itu maka memungkinkan adanya suatu pola saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan mempengaruhi struktur kehidupan atau pola budaya masyarakat khususnya masyarakat yang menjadi tuan rumah.  Dari dimensi struktural budaya, aktivitas industri pariwisata  memungkinkan  terjadinya suatu perubahan pola budaya masyarakat yang diakibatkan oleh penerimaan masyarakat akan pola-pola kebudayaan luar yang dibawa oleh para pelancong. Pola-pola kebudayaan luar ini terekspresikan melalui tingkah laku, cara berpakaian, penggunaan bahasa serta pola konsumsi yang diadopsi dari wisatawan yang datang berkunjung. 


Apabila tingkat massifitas kedatangan turis ini cukup tinggi maka ada kemungkinan terjadi “perkawinan” antara dua unsur kebudayaan yang berbeda. Dari pertemuan atau komunikasi antar pendukung-pendukung kebudayaan yang berbeda tersebut, akan muncul peniru-peniru perilaku tertentu atau muncul pola perilaku tertentu.  Meniru tindakan orang lain adalah kewajaran dari seorang manusia.  Tindakan ini bisa lahir karena tujuan-tujuan tertentu, dan bisa jadi karena terdorong oleh aspek kesadaran ataupun karena dorongan-dorongan yang sifatnya emosional. Artinya, seseorang individu  bisa saja meniru perilaku orang lain hanya karena dia melihat bahwa perilaku yang ditampilkan oleh orang lain tersebut nampak indah atau nampak lebih modern.  Tindakan meniru atau yang biasa disebut dengan tindakan imitasi bisa terjadi jika ada yang ditiru. Di sini faktor emosional dominan bermain karena seseorang tidak akan memikirkan apakah perilaku yang ditiru tersebut sesuai atau tidak dengan keadaaan dirinya. Dengan kata lain, orang tersebut tidak sempat lagi untuk memikirkan kenampakan-kenampakan yang paling mungkin untuk muncul ke permukaan, yang penting bagi dia adalah “aku ingin seperti turis itu karena aku menganggap turis itu keren”.


Kontak selanjutnya antara wisatawan dengan masyarakat tuan rumah adalah komunikasi verbal. Kontak antara masyarakat tuan rumah dengan wisatawan membutuhkan suatu perantara atau media atau alat yang mampu menjalin pengertian antara kedua belah pihak, perantara atau media tersebut adalah bahasa, bahasa menjadi faktor determinan. Akhirnya masyarakat kembali terdorong untuk bisa berbahasa asing. Dorongan itu muncul bukan semata-mata karena motif ingin berhubungan misalnya korespondensi atau yang lain, melainkan lebih disebabkan karena faktor ekonomi, untuk dapat komunikatif dalam memasarkan dagangannya (baik produk souvenir, jasa menjadi guide, dll). Ini berarti telah terjadi pola perubahan budaya masyarakat menuju ke arah yang positif yaitu memperkaya kemampuan masyarakat khususnya dalam bidang bahasa.


Demikian pula kemunculan hotel, cafe, maupun toko-toko cinderamata di sekitar kawasan wisata adalah variabel yang turut membantu menjelaskan apa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan wisata.  Dengan adanya berbagai sarana penunjang pariwisata itu masyarakat menjadi paham akan adanya pola / sistem penginapan yang bersifat komersial,  dengan adanya cafe dan toko, logika pasar tradisional akan sedikit tergeser dari pola penjualan dengan model tawar-menawar menjadi model harga pas. Ketahanan Sosial BudayaDengan demikian sedikit banyak telah terjadi pergeseran budaya dan tatanan sosial di masyarakat sekitar kawasan wisata.  Artinya budaya-budaya lama itu mengalami proses adaptasi yang diakibatkan oleh adanya interaksi dengan para pelancong tersebut.  Hal itu dimungkinkan juga karena sifat dari budaya itu sendiri yang dinamis terhadap perubahan yang terjadi.


Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.  Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola  pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya.  Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek.  Sekaligus menjadi catatan, bahwa faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya hanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism. Pun juga, jangan sampai penekanan pada aspek ekonomi mengabaikan dimensi lain seperti dimensi ketahanan sosial budaya, karena perkembangan mutakhir dari dunia kepariwisataan adalah beralihnya minat wisatawan darimassive tourism ke  etnic tourism, wisata-wisata unik yang sangat peduli pada karakter asli masyarakat setempat.

8 Cara Melatih Otak Kanan


Jiwaku -- 8 Cara Melatih Otak Kanan --
Pernahkah kita (bahkan sering) tidak percaya diri bahwa kita KREATIF? Itu hanyalah anggapan yang justru menenggelamkan kepercayaan diri kita untuk bertindak kreatif!  Berpikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif. Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri-nya yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan simbol simbol dan diarahkan pada pemikiran linear dan vertical (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).
Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeda) merupakan bagian otak yang berperan penting dalam kreatifitas.
Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematis, dan tidak terstruktur. Hal ini tidak berarti hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeda dari apa yang ada sebelumnya.


1. Selalu bertanya; “Apakah ada cara lain..??” “Dengan begitu, otak kita dipacu untuk mencari alternative-alternatif terbaik!”

2. Menentang kebiasaan, rutinitas, dan tradisi. “nih dia gan,, wajar aja seorang entrepreneur pasti punya latar belakang yang tidak biasa dan menentang tradisi!”

3. Memainkan permainan - permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ayo gan main rubik! Ngelatih otak n emosi banget tuh!”

4. Menyadari bahwa ada lebih dari 1 jawaban yang benar. “Ini gak boleh dilakukan bagi anak SMA yang sedang ujian pilihan ganda! Karena hanya; PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR!”

5. Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan ide-ide baru. “Kalau dapet masalahnya terlalu banayak dan berat, berarti sedang di Uji sama yang DI ATAS! Mending segera tobat n banyak berdo’a deh.. hehe”

6. Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan. “Jangan dikit - dikit ngeluuuuuuuuh aja kerjaanya! Gak guna!”

7. Menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan untuk menemukan solusi yang baru dan inovatif. “Jangankan menghubungkan ide, ber-ide aja susah.. yang ada juga copas ide!” 

8. Memiliki “keteramplian helicopter” yaitu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Eh, Sudah Dewasa Belum?


Eh, Sudah Dewasa Belum?    
Kamu udah dewasa kan? Kalo belum, pertanyaan di judul ini kayaknya perlu dijawab dengan tegas. Tapi saya rasa kamu yang pada baca buletin ini sudah banyak yang dewasa. Ayo, ngaku aja (bukan nuduh lho, tapi ini sekadar menegaskan). Eh, tapi nggak salah juga kalo ada yang baca buletin ini masih belum dewasa alias belum baligh, misalnya anak SD dan SMP. Silakan aja.
Sobat muda, kalo lihat tayangan televisi di sudut kiri atas atau kadang di bawah kiri (tergantung maunya masing-masing pengelola televisi sih) biasanya suka tercantum lambang: “Dewasa” dengan huruf “D”, “Bimbingan Orangtua” dengan ikon “BO”, dan “Anak-anak” ditulisi dengan ikon “A”; malah ada juga tontonan satu untuk semua—”SU” alias Semua Umur. Meski efektifitasnya juga masih belum terbukti dengan bagus.
Oya, konon kabarnya pelabelan itu sebagai bentuk kepedulian pihak penyelenggara siaran untuk mengelompokkan pemirsanya. Jadi, mereka merasa bahwa dengan memberikan panduan seperti itu para orangtua bisa memantau anak-anaknya dalam menonton tayangan televisi. Misalnya, kalo sebuah tayangan tercantum lambang “Dewasa”, maka ortu berhak menegur anaknya atau memintanya dengan cepat untuk mengalihkan ke chanel lain. Nah, kamu termasuk kelompok yang mana nih? Udah dewasa belum? (jawab dalam hati aja ya… soalnya ada juga yang udah bangkotan tapi masih seneng film kartun—yee apa hubungannya? Emangnya film kartun khusus anak? Nggak juga kan?—ini kok malah ngelantur kemana-mana)
Oya, sebenarnya dalam “kamus” ajaran Islam tak dikenal istilah remaja. Ajaran Islam dalam menilai manusia itu hanya dengan dua kriteria: anak-anak dan dewasa. Perubahan dari dunia anak-anak menjadi dewasa ditandai dengan perubahan pada hormon-hormon seksualnya, seperti pada anak laki-laki sudah mengalami ihtilam (mimpi basah, yakni pas mimpi keluar sperma, bukan karena diguyur air se-ember). Buat anak perempuan sudah mulai haid alias datangnya ‘tamu bulanan’. Dalam Islam, kejadian itu dikenal dengan istilah sudah “baligh”.
Nah, jika sudah baligh, berarti ia sudah terbebani hukum (mukallaf). Artinya, segala perbuatannya dalam menjalani kehidupan ini akan dicatat. Jika berbuat baik, pahala ganjarannya, jika berbuat salah, dosa yang ia dapat. Tapi jika masih anak-anak, tak akan dinilai baik atau buruk, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Diangkat pena dari tiga orang; orang yang tidur sampai ia bangun, anak hingga baligh, dan orang yang gila sampai ia sembuh.” “Pengangkatan pena” (tidak dicatat amalnya)dari mereka maksudnya adalah mereka bukanlah mukallaf secara syar’i.
Mengenal pubertas
Rasanya nggak ada salahnya jika teman remaja mengenal masa-masa ini. Bahkan mungkin sangat perlu, karena emang berkaitan dengan kehidupan kita sendiri. Nah, dalam perkembangan fisik dan jiwa manusia, para pakar psikologi mengenalkan istilah “masa pubertas” atau puber. Omong-omong, pada usia berapa sih remaja mengalami pubertas?
Menurut para ahli perkembangan jiwa, usia remaja mengalami pubertas adalah pada usia 14 - 16 tahun. Masa ini disebut juga “masa remaja awal”, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Catet, bukan anak-anak lagi, lho.
Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama.
Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.
Di samping itu, remaja mulai mengerti tentang gengsi, penampilan, dan daya tarik seksual. Karena kebingungan mereka ditambah labilnya emosi akibat pengaruh perkembangan seksualitasnya, remaja sukar diselami perasaannya. Kadang mereka bersikap kasar, kadang lembut. Kadang suka melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa ini semakin kuat, dan mereka bergabung dengan kelompok yang disukainya dan membuat peraturan-peraturan dengan pikirannya sendiri. Itu sebabnya, cenderung semau gue.
Kesalahan berpikir
Seringkali para orangtua menilai bahwa remaja yang berbuat “aneh” dan bahkan terkesan nakal dianggap sebagai sebuah kewajaran. Dianggap biasa saja. Misalnya, ketika ada temen-temen remaja yang mengecat rambutnya pakai pylox disikapi bahwa itu bagian dari perkembangan jaman. Melihat remaja yang asyik berpacaran, tak merasa bahwa itu membahayakan. Apalagi sampai berdalil, “Saya juga dulu seperti itu...” Wah, musibah besar namanya nih kalo ada ortu yang berpikiran kayak gitu.
Nggak hanya itu, seringkali juga para orangtua secara umum membiarkan bebas anak remjanya untuk berbuat sesukanya dengan alasan bahwa itu bagian dari upaya mencari jadi diri. Kalo dikekang, bisa berbahaya. Nah, jika dikekang bisa berbahaya, apakah ada jaminan kalo dibiarkan bebas sesukanya tidak akan membahayakan? Betul ndak?
Sobat muda muslim, kesalahan berpikir seperti ini nggak cuma ada di kalangan para orangtua, tapi juga di antara kita sendiri. Yup, kita sendiri seringkali menganggap enteng masalah. Bahkan kesannya mengampuni diri sendiri dan memiliki standar ganda dalam menilai satu masalah. Aneh banget kan? Misalnya, ketika terlibat tawuran kita bilang ke temen-temen dan ke orang-orang bahwa kita sebagai remaja pemberani. Ketika kita pacaran, kita bilang ke siapa pun bahwa kita sudah dewasa. Udah gede. Tapi ketika ada razia KTP atau kena batunya pas digiring ke kantor polisi, kita ngaku-ngaku masih anak-anak. Biar nggak kena sanksi alias hukuman. Gimana nih?
Kondisi seperti ini kalo boleh dibilang sebagai “kedewasaan yang menjanin” dan masa kanak-kanak yang “menua”. Artinya, masa remaja adalah masa transisi. Lepas dari masa kanak-kanak dan masuk (tapi belum semuanya) ke masa dewasa. Jadi masih bisa berubah-ubah alias belum stabil. Di sinilah perlunya bimbingan yang benar dan arahan yang jelas dan pasti. Tidak dikekang, tapi juga tidak dibiarkan liar. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam berpikir. Baik bagi para orangtua yang menilai perilaku remaja, maupun bagi teman remja itu sendiri. Karena apa? Karena kesalahan dalam berpikir akan membawa dampak yang parah pada penilaian dan penanganan kasus yang terjadi di kalangan remaja. Contohnya, untuk tindak kriminal remaja, polisi biasanya tidak bisa memberi hukuman seperti kepada orang dewasa. Bahkan cenderung hanya memberi sanksi ringan. Padahal, dalam Islam, jika sudah baligh ya sudah masuk kategori dewasa. Jadi jelas sudah terbebani hukum. Dia wajib melaksanakan perintah dan wajib pula menghindari larangan yang diatur dalam ajaran agama.
        
Bukan cuma tongkrongan dan ‘onderdil’
Nah, ngomongin tentang kedewasaan, jadi teringat sebuah semboyan iklan rokok yang berbunyi, “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan”. Cukup bagus dan menyegarkan. Kenapa? Karena usia tua itu pasti, tapi soal kedewasaan berpikir belum tentu berbanding lurus dengan usianya. Sebaliknya, meski masih usia 17-an (setelah baligh), tapi sudah dewasa secara pikiran. Itulah kenapa dewasa itu disebut sebagai pilihan. Karena apa? Karena memang bisa dipilih. Bisa diupayakan untuk ‘mengatur’ diri ini dengan hiasan amal kita. Amal yang baik, atau amal yang buruk. Tapi, sebagai seorang muslim, tentunya kita wajib banget untuk memilih jalan hidup dan amal perbuatan yang memang dibenarkan oleh Islam. Oke?
Dalam pandangan Islam, dewasa tidak hanya ditinjau dari perubahan secara biologis, tapi juga pola berpikir. Itu sebabnya, jika seorang remaja sudah berpikir dewasa, maka ia akan tahu arti tanggung jawab, meminta maaf, berkorban untuk orang lain, menghormati orang lain, berjuang untuk agama, patuh pada orang tua, amanah, jujur, cinta dan kasih, taat pada aturan Allah Swt. dsb. Jika masih gemar melakukan kemaksiatan, berarti belum dewasa secara pikiran. Padahal, secara biologis sudah sangat dewasa, gitu lho.
Itu sebabnya, seringkali kita saksikan dalam kehidupan nyata ada orang yang masih betah berbuat maksiat. Padahal, umurnya sih udah menjelang “maghrib” alias udah sepuh. Kepada model orang yang seperti ini, kita bisa bilang bahwa dia belum dewasa. Secara fisik memang udah dewasa, tapi secara pemikiran dan perbuatannya masih “anak-anak”. Cemen deh!
Sobat muda muslim, dengan kata lain, bukan cuma tongkrongan dan ‘onderdil’ di tubuh sebagai ukuran untuk menilai sebuah kedewasaan. Terlalu sederhana. Karena dalam Islam, selain ukuran fisik, cara berpikir dan apa yang dilakukan juga harus masuk penilaian.
Menyiapkan diri jadi dewasa
Karena menjadi dewasa adalah sebuah “pilihan”, maka tentunya harus direkayasa alias disiapkan. Nggak bisa dibiarkan alami. Karena memang jadi dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan, tapi pilihan. Itu sebabnya, ada pelatihannya juga. Memang sih, model pelatihannya nggak perlu dibuat semacam jenjang akademik, tapi melalui “schooling society” (sekolah kehidupan). Di sinilah kita belajar. Istilahnya,  “learning society”. Belajar dari masyarakat.
Kita bisa membandingkan para pemuda Islam di jaman Rasulullah saw. Banyak para pemuda di jaman itu yang rindu dan cintanya kepada Islam sangat besar. Salah satunya yang membuat mereka seperti itu adalah karena kondisi kehidupannya mendukung. “Sekolah kehidupan” telah mengajarkan dan membentuk kepribadian yang begitu hebat. Itu sebabnya, jika sekarang banyak remaja yang amburadul ketimbang remaja yang baik-baik, itu juga karena model kehidupan yang diajarkan di masyarakat nggak benar. Gimana pun juga, individu itu pasti akan terwarnai oleh kondisi masyarakat. Kalo masyarakatnya rusak seperti sekarang, kayaknya udah alhamdulillah banget kalo masih ada remaja yang selamat kepribadiannya.
Sobat muda muslim, singkat kata, untuk menjadi remaja yang dewasa tentu satu-satunya cara adalah dengan belajar. Tanpa belajar, kita nggak akan tahu bagaimana cara berpikir yang dewasa dan islami, kita nggak akan ngeh juga seperti apa berbuat yang benar, dewasa, dan sesuai ajaran Islam. Sabda Rasulullah saw.: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.”(HR Bukhari)
Nah, untuk memudahkan kita dalam berpikir dan berbuat dewasa dalam pandangan Islam, wajib juga adanya peran besar dari negara untuk mewujudkannya. Seperti apa? Misalnya, negara harus mengawasi isi media massa untuk remaja. Kalo merusak, tegur. Bila bandel, beri sanksi. Terus, rajin juga ngasih pembinaan mental. Setuju? 



PLOT
Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi), and Rancchoddas Shamaldas Chanchad "Rancho" (Aamir Khan) are three engineering students who share a room in a hostel at the Imperial College of Engineering (ICE). Farhan is studying engineering to pursue his father's wishes over his own wish — to become a wildlife photographer. Raju is studying to raise his family's fortunes while Rancho, driven by his passion for machines and devices, studies for the joy of it. However, due to this different approach Rancho incurs the wrath of the dean of the college, Professor Viru "Virus" Shahastrabuddhe (Boman Irani). Virus labels Rancho and his friends as "idiots" and attempts to break up Rancho's friendship with Farhan and Raju. In contrast, Virus' favorite student, Chatur "Silencer" Ramalingam, (Omi Vaidya) believes in mindless memorizing over understanding, in order to reach his goals of corporate and social status. Meanwhile, Rancho falls in love with Virus' medical student daughter Pia (Kareena Kapoor) when he, Raju and Farhan crash her sister's wedding banquet in order to get a free meal, in the process further infuriating Virus.
Things further escalate when the three friends, who are already drunk, break into Virus' house at night to allow Rancho to propose Pia, and then urinate on a door inside the compound before running away. The next day, Virus threatens to rusticate Raju unless he squeals on Rancho. Not wanting to betray his friend or let down his family, Raju attempts suicide, jumping out of the third floor window and ending up paralysed. Following his recovery, Raju discards his fear of the future and takes a frank approach in an interview for a corporate job, while Farhan decides to pursue his love of photography with a Dutch photographer. The two friends succeed in their goals, further infuriating Virus and causing him to come up with a plan that will jeopardize Raju's job. Pia is appalled a this and decides to help Rancho and Farhan by providing them with the keys to her father's office. However, Virus catches them and expels them on the spot. Pia angrily confronts him, revealing that his son, Pia's brother, committed suicide when he could not get into ICE, like Virus demanded, despite not even wanting to be an engineer. At the same time, Pia's pregnant older sister Mona (Mona Singh) goes into labour. A heavy storm cuts all power and floods the streets, making it impossible for the ambulance to reach Mona, and Pia is stuck at her hospital, where she had fleed. Over phone and webcam, she instructs Rancho to deliver the baby in the college common room via VOIP. After the baby is apparently stillborn, Rancho resuscitates the baby by leading the students in saying "All is well." Virus reconciles with Rancho and his friends, and allows the two to stay for their final exams.
Their story is framed as intermittent flashbacks from the present day, ten years after Chatur bet to become more successful than Rancho. Having lost contact with Rancho, who disappeared during the graduation party and went into seclusion, after five years, Raju and Farhan begin a journey to find him. They are joined by Chatur, now a wealthy and successful businessman, who joins them, brazenly confident that he has surpassed Rancho and also looking to seal a deal with a famous scientist and prospective business associate named Phunsukh Wangdu. When they find Rancho's house in Shimla, they find a completely different Rancho (Jaaved Jaffrey). From him they come to know that their friend was a destitute servant boy "Chhote" who loved learning, while he, the real Rancho, disliked study. After seeing the boy's intelligence, the family agreed to let the servant boy study in Rancho's place instead of labouring. In return, the real Rancho would pocket the qualifications and after graduating, the servant boy will cease all contact. The real Rancho reveals that Chhote is now a school-teacher inLadakh. At the same time, they find out that without Rancho, Pia decided to marry the same price-obsessed banker that Rancho initially talked her into dumping, and they go to rescue her from the wedding.
Raju and Farhan find Pia and arrive in Rancho’s school. Pia and the fake Rancho rekindle their love, while Chatur mocks Rancho for becoming a school teacher. He asks Rancho to sign on a "Declaration of Defeat" document. When Rancho's friends ask for his real name is, he reveals that he is actually Phunsukh Wangdu himself. Chatur finds out about this and is horrified; he accepts his defeat and pleads his case with Phunsukh to establish the business relationship he was after.

[edit]Cast


CherryBelle Girl Band Indonesia - ChiBi yang satu ini kayak nya akan jadi saingan baru si 7 iconsgrup ini beranggotakan   9 cewek-cewek  cantik, manis, imut, pintar bernyanyi pintar ngedence disatukan menjadi Girlband, wah tentu nya ini akan menjadi saingan  7 icons girlband, lucu juga ya kalo isi di blantica musik indonesia adalah Girlband  dengan Boyband

Foto Profil CherryBelle Girl Band Indonesia - ChiBi Cherry memiliki sebuah arti yaitu  Manis kaloBelle berarti Cantik, sedangkan arti Chibi berarti kecil / lucu.. nama CherryBelle ini merupakan gambaran yang sangat pas untuk 9 cewek yang dibentuk dari hasil audisi 3 tahap ini dimana mereka berhasil menyisihkan ratusan cewek lainnnya untuk menjadi CherryBelle.Cherly, Angel, Wenda, Ryn, Christy, Felly, Devi, Gigi , Anisa Cherry Belle

Dalam debutnya ini CherryBelle hadir di kancah musik Indonesia dengan sebuah gaya bermusik yang mungkin sudah familiar di kuping para penikmat K-Pop..Meskipun mulai banyak bermunculan Girlbandyang sejenis, tapi CherryBelle mempunyai sesuatu yang layak untuk mendapat apresiasi lebih..Selain usia muda yang memungkinkan mereka bergerak lebih enerjik, gaya nge dance yang lebih powerfull dan variatif serta karakter vocal yang kuat membuat CherryBelle diharapkan menjadi sebuah GirlbandIndonesia yang akan menginspirasi banyak remaja Indonesia. Kemunculan perdana CherryBelle ini dimulai dengan perilisan single pertama mereka yang berjudul DILEMA.

Lagu Cherry Belle - Dilema di ciptakan oleh Catur Septembrianto ini menceritakan tentang perasaan seorang cewek terhadap cowok yang ternyata adalah pacar sahabatnya..dan akhirnya dia memilih untuk melupakan cowok itu daripada menyakiti sahabatnya.

Dilema,  menjadi 1st single dari sebuah mini Album yang akan dirilis oleh Cherry Belle dalam waktu dekat ini..dimana selain ada Catur, masih ada beberapa pencipta lagu lainnya yang ikut menciptakan lagu untuk Cherry Belle seperti Mery Lastriana yang sukses menciptakan lagu Ku Menunggu nya Rossa...

Cherry Belle dibawah label Catz Records, mari kita sambut kehadiran Cherry Belle A.K.A ChiBi dengan harapan, musik,gaya,tarian,dan lagu-lagu mereka bisa diterima dan diapresiasi oleh masyarakat musik dan menginspirasi remaja Indonesia..

Situs Resmi CherryBelle  http://cherrybelle.info/

Biodata Twitter Cherry Belle 
Cherly Yuliana Anggraini Cherly : twitter@CherlyChiBi Born 21 July 1991
Anisa Rahma Anisa : twitter@AnisaChibi Born 12 October 1990
Margareth Angelina U.T Angel: twitter@Angel_ChiBi Born 2 October 1990
Devi Noviaty Devi : twitter@DeviChibi Born 25 November 1987
Sarwendah Tan Wenda : twitter@WendaChibi Born 29 August 1989
Yefany F Felly : twitter@FellyChiBi Born 21 February 1991
Christy Saura Noela Unu Christy : twitter@ChristyChiBi Born 26 December 1990
Jessyca Stefani Auryn Ryn : twitter@RynChiBi Born 30 January 1993
Brigitta Cynthia Gigi : twitter@GigiChiBi Born 9 July 1993

Lirik Lagu CherryBelle - Dilema

Tuhan tolong aku
Ku tak dapat menahan rasa didadaku
Ingin aku memiliki
Namun dia ada yang punya

Tuhan bantu aku
Ternyata dia kekasih sahabatku
Entah apa yang harus ku katakan
Hatiku bimbang jadi tak menentu

Bukan maksud diriku melukai hatimu
Namun aku juga wanita
Yang ingin merasakan cinta
Reff :
Never never want you
Really really love you
Maafkan aku mengecewakanmu
Really really love you
Never never leave you
Segera aku melupakan dirinya

[2x]

Bukan maksud diriku melukai hatimu
Namun aku juga wanita
Yang ingin merasa jatuh cinta

Repeat Reff (2x)

Foto CherryBelle - ChiBi Indonesia Girlband
foto Angel CherryBelle - ChiBi

foto Anisa CherryBelle - ChiBi

foto Cherly CherryBelle - ChiBi

foto ChristyCherryBelle - ChiBi

foto Devi CherryBelle - ChiBi

foto Felly CherryBelle - ChiBi

Foto CherryBelle - ChiBi

foto Gigi CherryBelle - ChiBi

Foto Ryn CherryBelle - ChiBi

Foto Wenda CherryBelle - ChiBi
Foto Profil Biodata CherryBelle - ChiBi Indonesia Girlband bagaimana nasib 7 icon ya? hehe ^__^