tampilan nama baru


counters

Minggu, 09 Oktober 2011

Memetik Hikmah dari film “Final Destination 5”


Memetik Hikmah dari film “Final Destination 5”


Kemarin hari sabtu, tepatnya malam minggu saya jalan-jalan dengan keluarga saya ke Plaza Blok untuk menonton film yang sedang tayang di Bioskop tersebut. Salah satu film terbaru yang ada dalam teknologi 3D adalah film Final Destination 5. Ternyata itu film yang mengerikan namun penuh makna buat kehidupan saya selama ini.

Setelah membeli karcis untuk keluarga, kami langsung masuk ke dalam dan duduk sesuai tempat. Kemudian film Final Destination 5 mulai. Cerita di film ini ada flashback dari film yang pertama, kisahnya yaitu dimulai sejak beberapa bulan sebelum terjadi kecelakaan penerbangan pesawat di Final Destination 1.
Ada beberapa orang yang berada dalam bus, yaitu Sam, Molly, dan penumpang lainnya. Ketika lagi dalam perjalanan, Sam dapat penglihatan bahwa nanti jembatan yang mau dilewatin sama bisnya dia akan jatuh. Tapi di film ini beda, Sam cuek aja, nggak mau bilang ke yang lainnya karena takut merusak acara dan mungkin itu semua hanya ilusi aja.

Sayangnya, ketakutan Sam itu terbukti nyata, terlambat sudah karena ketika bus mereka lagi jalan di jembatan, tiba-tiba jembatannya retak kecil. Perlahan-lahan retakan kecil tersebut membesar dan membuat baut penahan kabel baja jembatan menjadi lepas dan akhirnya salah satu rangka jembatan tersebut bengkok dan patah. Hingga akhirnya mobil-mobil pada hancur dan terjatuh.




Saat kecelakaan terjadi, semua orang pada panic karena jembatan mulai goyang dan akhirnya jembatannya jatuh. Kedua remaja tersebut, yaitu Sam dan Molly hampir selamat, sayangnya ternyata maut memang sudah menentukan takdir keduanya, Sam tewas karena kejatuhan papan gerigi besi yang mengenai tubuhnya. Sementara itu, Molly menjadi sat-satunya orang yang selamat dalam kecelakaan itu. Tapi inget, karena maut tidak akan pernah bisa dikendalikan dan ditipu.

Mungkin seperti Final Destination 3, ketika mereka mengira berhasil melewati kematian dan menipu maut, tapi tidak akan pernah mungkin. 



Hikmah yang dapat saya plajari dari film Final Destination 5 ini adalah bahwa kita hanya seorang manusia biasa, ketika kita menghadapi suatu masalah yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa, sisanya kita harus pasrah dan ikhlas kepada Tuhan. Itulah yang membuat saya berpikir untuk menjadikan diri kita agar lebih baik dan bermanfaat buat kebaikan sesama manusia, hewan maupun tumbuhan.

Pariwisata dan Pergeseran Sosial Budaya


Pariwisata dan Pergeseran Sosial Budaya

Oleh: Mohammad Taufiq A*

Paradigma pembangunan di banyak negara kini lebih berorientasi kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya adalah industri pariwisata. Demikian juga halnya yang berlangsung di Indonesia dalam tiga dasawarsa terakhir, aktivitas sektor pariwisata telah didorong dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah dengan harapan dapat menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi primadona dalam penerimaan devisa negara.  Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Situasi nasional yang kini mulai memperlihatkan perkembangan ke arah kestabilan khususnya dalam bidang politik dan keamanan akan memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan asing untuk masuk ke wilayah Indonesia.
Prospek industri pariwisata Indonesia diprediksikan WTO akan semakin cemerlang, dengan perkiraan pada tahun 2010 akan mengalami pertumbuhan hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor industri pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi program pembangunan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar US$ 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional (6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata, elastis terhadap krisis nasional yang terjadi dalam arti tidak terlalu terpengaruh oleh krisi keuangan dalam negeri, ramah lingkungan serta kenyataan bahwa industri pariwisata merupakan industri yang nir konflik. Interaksi dan Perubahan SosialPariwisata secara sosiolosis terdiri atas tiga interaksi yaitu interaksi bisnis, interaksi politik dan interaksi kultural (B. Sunaryo, 2000).  Interaksi bisnis adalah interaksi di mana kegiatan ekonomi yang menjadi basis materialnya dan ukuran-ukuran yang digunakannya adalah ukuran-ukuran yang bersifat ekonomi.  Interaksi politik adalah interaksi di mana hubungan budaya dapat membuat ketergantungan dari satu budaya terhadap budaya lain atau dengan kata lain dapat menimbulkan ketergantungan suatu bangsa terhadap bangsa lain yang dipicu oleh kegiatan persentuhan aktivitas pariwisata dengan aktivitas eksistensial sebuah negara.  Sedangkan interaksi kultural adalah suatu bentuk hubungan di mana basis sosial budaya yang menjadi modalnya. Dalam dimensi interaksi kultural dimungkinkan adanya pertemuan antara dua atau lebih warga dari pendukung unsur kebudayaan yang berbeda.  Pertemuan ini mengakibatkan saling sentuh, saling pengaruh dan saling memperkuat sehingga bisa terbentuk suatu kebudayaan baru, tanpa mengabaikan keberadaan interaksi bisnis dan interaksi politik.
Berangkat dari pemahaman bahwa model yang digunakan untuk pengembangan kawasan wisata adalah model terbuka maka berarti tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kontak antara aktivitas kepariwisataan dengan aktivitas masyarakat sekitar kawasan wisata.  Kontak-kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatan apapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana pendukung yang memungkinkan mobilitas masyarakat.  Kontak yang paling mungkin terjadi adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan pengunjung atau wisatawan.  Masyarakat sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan wisatawan. 
Kontak ini apabila terjadi secara massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada perilaku, pola hidup dan budaya masyarakat setempat. Menurut Soekandar Wiraatmaja (1972) yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan proses-proses sosial atau mengenai susunan masyarakat.  Sedangkan perubahan budaya lebih luas dan mencakup segala segi kebudayaan, seperti kepercayaan, pengetahuan, bahasa, teknologi, dsb.  Perubahan dipermudah dengan adanya kontak dengan lain-lain kebudayaan yang akhirnya akan terjadi difusi (percampuran budaya). Kita lihat misalnya bagaimana terjadinya pergeseran kultur kehidupan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang semula berbasis dengan aktivitas kehidupan agraris (bertani) bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual jasa.
Dengan demikian pariwisata ditinjau dari  dimensi kultural dapat menumbuhkan suatu interaksi antara masyarakat tradisional agraris dengan masyrakat modern industrial. Melalui proses interaksi itu maka memungkinkan adanya suatu pola saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan mempengaruhi struktur kehidupan atau pola budaya masyarakat khususnya masyarakat yang menjadi tuan rumah.  Dari dimensi struktural budaya, aktivitas industri pariwisata  memungkinkan  terjadinya suatu perubahan pola budaya masyarakat yang diakibatkan oleh penerimaan masyarakat akan pola-pola kebudayaan luar yang dibawa oleh para pelancong. Pola-pola kebudayaan luar ini terekspresikan melalui tingkah laku, cara berpakaian, penggunaan bahasa serta pola konsumsi yang diadopsi dari wisatawan yang datang berkunjung. 


Apabila tingkat massifitas kedatangan turis ini cukup tinggi maka ada kemungkinan terjadi “perkawinan” antara dua unsur kebudayaan yang berbeda. Dari pertemuan atau komunikasi antar pendukung-pendukung kebudayaan yang berbeda tersebut, akan muncul peniru-peniru perilaku tertentu atau muncul pola perilaku tertentu.  Meniru tindakan orang lain adalah kewajaran dari seorang manusia.  Tindakan ini bisa lahir karena tujuan-tujuan tertentu, dan bisa jadi karena terdorong oleh aspek kesadaran ataupun karena dorongan-dorongan yang sifatnya emosional. Artinya, seseorang individu  bisa saja meniru perilaku orang lain hanya karena dia melihat bahwa perilaku yang ditampilkan oleh orang lain tersebut nampak indah atau nampak lebih modern.  Tindakan meniru atau yang biasa disebut dengan tindakan imitasi bisa terjadi jika ada yang ditiru. Di sini faktor emosional dominan bermain karena seseorang tidak akan memikirkan apakah perilaku yang ditiru tersebut sesuai atau tidak dengan keadaaan dirinya. Dengan kata lain, orang tersebut tidak sempat lagi untuk memikirkan kenampakan-kenampakan yang paling mungkin untuk muncul ke permukaan, yang penting bagi dia adalah “aku ingin seperti turis itu karena aku menganggap turis itu keren”.


Kontak selanjutnya antara wisatawan dengan masyarakat tuan rumah adalah komunikasi verbal. Kontak antara masyarakat tuan rumah dengan wisatawan membutuhkan suatu perantara atau media atau alat yang mampu menjalin pengertian antara kedua belah pihak, perantara atau media tersebut adalah bahasa, bahasa menjadi faktor determinan. Akhirnya masyarakat kembali terdorong untuk bisa berbahasa asing. Dorongan itu muncul bukan semata-mata karena motif ingin berhubungan misalnya korespondensi atau yang lain, melainkan lebih disebabkan karena faktor ekonomi, untuk dapat komunikatif dalam memasarkan dagangannya (baik produk souvenir, jasa menjadi guide, dll). Ini berarti telah terjadi pola perubahan budaya masyarakat menuju ke arah yang positif yaitu memperkaya kemampuan masyarakat khususnya dalam bidang bahasa.


Demikian pula kemunculan hotel, cafe, maupun toko-toko cinderamata di sekitar kawasan wisata adalah variabel yang turut membantu menjelaskan apa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan wisata.  Dengan adanya berbagai sarana penunjang pariwisata itu masyarakat menjadi paham akan adanya pola / sistem penginapan yang bersifat komersial,  dengan adanya cafe dan toko, logika pasar tradisional akan sedikit tergeser dari pola penjualan dengan model tawar-menawar menjadi model harga pas. Ketahanan Sosial BudayaDengan demikian sedikit banyak telah terjadi pergeseran budaya dan tatanan sosial di masyarakat sekitar kawasan wisata.  Artinya budaya-budaya lama itu mengalami proses adaptasi yang diakibatkan oleh adanya interaksi dengan para pelancong tersebut.  Hal itu dimungkinkan juga karena sifat dari budaya itu sendiri yang dinamis terhadap perubahan yang terjadi.


Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.  Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola  pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya.  Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek.  Sekaligus menjadi catatan, bahwa faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya hanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism. Pun juga, jangan sampai penekanan pada aspek ekonomi mengabaikan dimensi lain seperti dimensi ketahanan sosial budaya, karena perkembangan mutakhir dari dunia kepariwisataan adalah beralihnya minat wisatawan darimassive tourism ke  etnic tourism, wisata-wisata unik yang sangat peduli pada karakter asli masyarakat setempat.

8 Cara Melatih Otak Kanan


Jiwaku -- 8 Cara Melatih Otak Kanan --
Pernahkah kita (bahkan sering) tidak percaya diri bahwa kita KREATIF? Itu hanyalah anggapan yang justru menenggelamkan kepercayaan diri kita untuk bertindak kreatif!  Berpikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif. Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri-nya yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan simbol simbol dan diarahkan pada pemikiran linear dan vertical (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).
Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeda) merupakan bagian otak yang berperan penting dalam kreatifitas.
Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematis, dan tidak terstruktur. Hal ini tidak berarti hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeda dari apa yang ada sebelumnya.


1. Selalu bertanya; “Apakah ada cara lain..??” “Dengan begitu, otak kita dipacu untuk mencari alternative-alternatif terbaik!”

2. Menentang kebiasaan, rutinitas, dan tradisi. “nih dia gan,, wajar aja seorang entrepreneur pasti punya latar belakang yang tidak biasa dan menentang tradisi!”

3. Memainkan permainan - permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ayo gan main rubik! Ngelatih otak n emosi banget tuh!”

4. Menyadari bahwa ada lebih dari 1 jawaban yang benar. “Ini gak boleh dilakukan bagi anak SMA yang sedang ujian pilihan ganda! Karena hanya; PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR!”

5. Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan ide-ide baru. “Kalau dapet masalahnya terlalu banayak dan berat, berarti sedang di Uji sama yang DI ATAS! Mending segera tobat n banyak berdo’a deh.. hehe”

6. Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan. “Jangan dikit - dikit ngeluuuuuuuuh aja kerjaanya! Gak guna!”

7. Menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan untuk menemukan solusi yang baru dan inovatif. “Jangankan menghubungkan ide, ber-ide aja susah.. yang ada juga copas ide!” 

8. Memiliki “keteramplian helicopter” yaitu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Eh, Sudah Dewasa Belum?


Eh, Sudah Dewasa Belum?    
Kamu udah dewasa kan? Kalo belum, pertanyaan di judul ini kayaknya perlu dijawab dengan tegas. Tapi saya rasa kamu yang pada baca buletin ini sudah banyak yang dewasa. Ayo, ngaku aja (bukan nuduh lho, tapi ini sekadar menegaskan). Eh, tapi nggak salah juga kalo ada yang baca buletin ini masih belum dewasa alias belum baligh, misalnya anak SD dan SMP. Silakan aja.
Sobat muda, kalo lihat tayangan televisi di sudut kiri atas atau kadang di bawah kiri (tergantung maunya masing-masing pengelola televisi sih) biasanya suka tercantum lambang: “Dewasa” dengan huruf “D”, “Bimbingan Orangtua” dengan ikon “BO”, dan “Anak-anak” ditulisi dengan ikon “A”; malah ada juga tontonan satu untuk semua—”SU” alias Semua Umur. Meski efektifitasnya juga masih belum terbukti dengan bagus.
Oya, konon kabarnya pelabelan itu sebagai bentuk kepedulian pihak penyelenggara siaran untuk mengelompokkan pemirsanya. Jadi, mereka merasa bahwa dengan memberikan panduan seperti itu para orangtua bisa memantau anak-anaknya dalam menonton tayangan televisi. Misalnya, kalo sebuah tayangan tercantum lambang “Dewasa”, maka ortu berhak menegur anaknya atau memintanya dengan cepat untuk mengalihkan ke chanel lain. Nah, kamu termasuk kelompok yang mana nih? Udah dewasa belum? (jawab dalam hati aja ya… soalnya ada juga yang udah bangkotan tapi masih seneng film kartun—yee apa hubungannya? Emangnya film kartun khusus anak? Nggak juga kan?—ini kok malah ngelantur kemana-mana)
Oya, sebenarnya dalam “kamus” ajaran Islam tak dikenal istilah remaja. Ajaran Islam dalam menilai manusia itu hanya dengan dua kriteria: anak-anak dan dewasa. Perubahan dari dunia anak-anak menjadi dewasa ditandai dengan perubahan pada hormon-hormon seksualnya, seperti pada anak laki-laki sudah mengalami ihtilam (mimpi basah, yakni pas mimpi keluar sperma, bukan karena diguyur air se-ember). Buat anak perempuan sudah mulai haid alias datangnya ‘tamu bulanan’. Dalam Islam, kejadian itu dikenal dengan istilah sudah “baligh”.
Nah, jika sudah baligh, berarti ia sudah terbebani hukum (mukallaf). Artinya, segala perbuatannya dalam menjalani kehidupan ini akan dicatat. Jika berbuat baik, pahala ganjarannya, jika berbuat salah, dosa yang ia dapat. Tapi jika masih anak-anak, tak akan dinilai baik atau buruk, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Diangkat pena dari tiga orang; orang yang tidur sampai ia bangun, anak hingga baligh, dan orang yang gila sampai ia sembuh.” “Pengangkatan pena” (tidak dicatat amalnya)dari mereka maksudnya adalah mereka bukanlah mukallaf secara syar’i.
Mengenal pubertas
Rasanya nggak ada salahnya jika teman remaja mengenal masa-masa ini. Bahkan mungkin sangat perlu, karena emang berkaitan dengan kehidupan kita sendiri. Nah, dalam perkembangan fisik dan jiwa manusia, para pakar psikologi mengenalkan istilah “masa pubertas” atau puber. Omong-omong, pada usia berapa sih remaja mengalami pubertas?
Menurut para ahli perkembangan jiwa, usia remaja mengalami pubertas adalah pada usia 14 - 16 tahun. Masa ini disebut juga “masa remaja awal”, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Catet, bukan anak-anak lagi, lho.
Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama.
Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.
Di samping itu, remaja mulai mengerti tentang gengsi, penampilan, dan daya tarik seksual. Karena kebingungan mereka ditambah labilnya emosi akibat pengaruh perkembangan seksualitasnya, remaja sukar diselami perasaannya. Kadang mereka bersikap kasar, kadang lembut. Kadang suka melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa ini semakin kuat, dan mereka bergabung dengan kelompok yang disukainya dan membuat peraturan-peraturan dengan pikirannya sendiri. Itu sebabnya, cenderung semau gue.
Kesalahan berpikir
Seringkali para orangtua menilai bahwa remaja yang berbuat “aneh” dan bahkan terkesan nakal dianggap sebagai sebuah kewajaran. Dianggap biasa saja. Misalnya, ketika ada temen-temen remaja yang mengecat rambutnya pakai pylox disikapi bahwa itu bagian dari perkembangan jaman. Melihat remaja yang asyik berpacaran, tak merasa bahwa itu membahayakan. Apalagi sampai berdalil, “Saya juga dulu seperti itu...” Wah, musibah besar namanya nih kalo ada ortu yang berpikiran kayak gitu.
Nggak hanya itu, seringkali juga para orangtua secara umum membiarkan bebas anak remjanya untuk berbuat sesukanya dengan alasan bahwa itu bagian dari upaya mencari jadi diri. Kalo dikekang, bisa berbahaya. Nah, jika dikekang bisa berbahaya, apakah ada jaminan kalo dibiarkan bebas sesukanya tidak akan membahayakan? Betul ndak?
Sobat muda muslim, kesalahan berpikir seperti ini nggak cuma ada di kalangan para orangtua, tapi juga di antara kita sendiri. Yup, kita sendiri seringkali menganggap enteng masalah. Bahkan kesannya mengampuni diri sendiri dan memiliki standar ganda dalam menilai satu masalah. Aneh banget kan? Misalnya, ketika terlibat tawuran kita bilang ke temen-temen dan ke orang-orang bahwa kita sebagai remaja pemberani. Ketika kita pacaran, kita bilang ke siapa pun bahwa kita sudah dewasa. Udah gede. Tapi ketika ada razia KTP atau kena batunya pas digiring ke kantor polisi, kita ngaku-ngaku masih anak-anak. Biar nggak kena sanksi alias hukuman. Gimana nih?
Kondisi seperti ini kalo boleh dibilang sebagai “kedewasaan yang menjanin” dan masa kanak-kanak yang “menua”. Artinya, masa remaja adalah masa transisi. Lepas dari masa kanak-kanak dan masuk (tapi belum semuanya) ke masa dewasa. Jadi masih bisa berubah-ubah alias belum stabil. Di sinilah perlunya bimbingan yang benar dan arahan yang jelas dan pasti. Tidak dikekang, tapi juga tidak dibiarkan liar. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam berpikir. Baik bagi para orangtua yang menilai perilaku remaja, maupun bagi teman remja itu sendiri. Karena apa? Karena kesalahan dalam berpikir akan membawa dampak yang parah pada penilaian dan penanganan kasus yang terjadi di kalangan remaja. Contohnya, untuk tindak kriminal remaja, polisi biasanya tidak bisa memberi hukuman seperti kepada orang dewasa. Bahkan cenderung hanya memberi sanksi ringan. Padahal, dalam Islam, jika sudah baligh ya sudah masuk kategori dewasa. Jadi jelas sudah terbebani hukum. Dia wajib melaksanakan perintah dan wajib pula menghindari larangan yang diatur dalam ajaran agama.
        
Bukan cuma tongkrongan dan ‘onderdil’
Nah, ngomongin tentang kedewasaan, jadi teringat sebuah semboyan iklan rokok yang berbunyi, “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan”. Cukup bagus dan menyegarkan. Kenapa? Karena usia tua itu pasti, tapi soal kedewasaan berpikir belum tentu berbanding lurus dengan usianya. Sebaliknya, meski masih usia 17-an (setelah baligh), tapi sudah dewasa secara pikiran. Itulah kenapa dewasa itu disebut sebagai pilihan. Karena apa? Karena memang bisa dipilih. Bisa diupayakan untuk ‘mengatur’ diri ini dengan hiasan amal kita. Amal yang baik, atau amal yang buruk. Tapi, sebagai seorang muslim, tentunya kita wajib banget untuk memilih jalan hidup dan amal perbuatan yang memang dibenarkan oleh Islam. Oke?
Dalam pandangan Islam, dewasa tidak hanya ditinjau dari perubahan secara biologis, tapi juga pola berpikir. Itu sebabnya, jika seorang remaja sudah berpikir dewasa, maka ia akan tahu arti tanggung jawab, meminta maaf, berkorban untuk orang lain, menghormati orang lain, berjuang untuk agama, patuh pada orang tua, amanah, jujur, cinta dan kasih, taat pada aturan Allah Swt. dsb. Jika masih gemar melakukan kemaksiatan, berarti belum dewasa secara pikiran. Padahal, secara biologis sudah sangat dewasa, gitu lho.
Itu sebabnya, seringkali kita saksikan dalam kehidupan nyata ada orang yang masih betah berbuat maksiat. Padahal, umurnya sih udah menjelang “maghrib” alias udah sepuh. Kepada model orang yang seperti ini, kita bisa bilang bahwa dia belum dewasa. Secara fisik memang udah dewasa, tapi secara pemikiran dan perbuatannya masih “anak-anak”. Cemen deh!
Sobat muda muslim, dengan kata lain, bukan cuma tongkrongan dan ‘onderdil’ di tubuh sebagai ukuran untuk menilai sebuah kedewasaan. Terlalu sederhana. Karena dalam Islam, selain ukuran fisik, cara berpikir dan apa yang dilakukan juga harus masuk penilaian.
Menyiapkan diri jadi dewasa
Karena menjadi dewasa adalah sebuah “pilihan”, maka tentunya harus direkayasa alias disiapkan. Nggak bisa dibiarkan alami. Karena memang jadi dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan, tapi pilihan. Itu sebabnya, ada pelatihannya juga. Memang sih, model pelatihannya nggak perlu dibuat semacam jenjang akademik, tapi melalui “schooling society” (sekolah kehidupan). Di sinilah kita belajar. Istilahnya,  “learning society”. Belajar dari masyarakat.
Kita bisa membandingkan para pemuda Islam di jaman Rasulullah saw. Banyak para pemuda di jaman itu yang rindu dan cintanya kepada Islam sangat besar. Salah satunya yang membuat mereka seperti itu adalah karena kondisi kehidupannya mendukung. “Sekolah kehidupan” telah mengajarkan dan membentuk kepribadian yang begitu hebat. Itu sebabnya, jika sekarang banyak remaja yang amburadul ketimbang remaja yang baik-baik, itu juga karena model kehidupan yang diajarkan di masyarakat nggak benar. Gimana pun juga, individu itu pasti akan terwarnai oleh kondisi masyarakat. Kalo masyarakatnya rusak seperti sekarang, kayaknya udah alhamdulillah banget kalo masih ada remaja yang selamat kepribadiannya.
Sobat muda muslim, singkat kata, untuk menjadi remaja yang dewasa tentu satu-satunya cara adalah dengan belajar. Tanpa belajar, kita nggak akan tahu bagaimana cara berpikir yang dewasa dan islami, kita nggak akan ngeh juga seperti apa berbuat yang benar, dewasa, dan sesuai ajaran Islam. Sabda Rasulullah saw.: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.”(HR Bukhari)
Nah, untuk memudahkan kita dalam berpikir dan berbuat dewasa dalam pandangan Islam, wajib juga adanya peran besar dari negara untuk mewujudkannya. Seperti apa? Misalnya, negara harus mengawasi isi media massa untuk remaja. Kalo merusak, tegur. Bila bandel, beri sanksi. Terus, rajin juga ngasih pembinaan mental. Setuju? 



PLOT
Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi), and Rancchoddas Shamaldas Chanchad "Rancho" (Aamir Khan) are three engineering students who share a room in a hostel at the Imperial College of Engineering (ICE). Farhan is studying engineering to pursue his father's wishes over his own wish — to become a wildlife photographer. Raju is studying to raise his family's fortunes while Rancho, driven by his passion for machines and devices, studies for the joy of it. However, due to this different approach Rancho incurs the wrath of the dean of the college, Professor Viru "Virus" Shahastrabuddhe (Boman Irani). Virus labels Rancho and his friends as "idiots" and attempts to break up Rancho's friendship with Farhan and Raju. In contrast, Virus' favorite student, Chatur "Silencer" Ramalingam, (Omi Vaidya) believes in mindless memorizing over understanding, in order to reach his goals of corporate and social status. Meanwhile, Rancho falls in love with Virus' medical student daughter Pia (Kareena Kapoor) when he, Raju and Farhan crash her sister's wedding banquet in order to get a free meal, in the process further infuriating Virus.
Things further escalate when the three friends, who are already drunk, break into Virus' house at night to allow Rancho to propose Pia, and then urinate on a door inside the compound before running away. The next day, Virus threatens to rusticate Raju unless he squeals on Rancho. Not wanting to betray his friend or let down his family, Raju attempts suicide, jumping out of the third floor window and ending up paralysed. Following his recovery, Raju discards his fear of the future and takes a frank approach in an interview for a corporate job, while Farhan decides to pursue his love of photography with a Dutch photographer. The two friends succeed in their goals, further infuriating Virus and causing him to come up with a plan that will jeopardize Raju's job. Pia is appalled a this and decides to help Rancho and Farhan by providing them with the keys to her father's office. However, Virus catches them and expels them on the spot. Pia angrily confronts him, revealing that his son, Pia's brother, committed suicide when he could not get into ICE, like Virus demanded, despite not even wanting to be an engineer. At the same time, Pia's pregnant older sister Mona (Mona Singh) goes into labour. A heavy storm cuts all power and floods the streets, making it impossible for the ambulance to reach Mona, and Pia is stuck at her hospital, where she had fleed. Over phone and webcam, she instructs Rancho to deliver the baby in the college common room via VOIP. After the baby is apparently stillborn, Rancho resuscitates the baby by leading the students in saying "All is well." Virus reconciles with Rancho and his friends, and allows the two to stay for their final exams.
Their story is framed as intermittent flashbacks from the present day, ten years after Chatur bet to become more successful than Rancho. Having lost contact with Rancho, who disappeared during the graduation party and went into seclusion, after five years, Raju and Farhan begin a journey to find him. They are joined by Chatur, now a wealthy and successful businessman, who joins them, brazenly confident that he has surpassed Rancho and also looking to seal a deal with a famous scientist and prospective business associate named Phunsukh Wangdu. When they find Rancho's house in Shimla, they find a completely different Rancho (Jaaved Jaffrey). From him they come to know that their friend was a destitute servant boy "Chhote" who loved learning, while he, the real Rancho, disliked study. After seeing the boy's intelligence, the family agreed to let the servant boy study in Rancho's place instead of labouring. In return, the real Rancho would pocket the qualifications and after graduating, the servant boy will cease all contact. The real Rancho reveals that Chhote is now a school-teacher inLadakh. At the same time, they find out that without Rancho, Pia decided to marry the same price-obsessed banker that Rancho initially talked her into dumping, and they go to rescue her from the wedding.
Raju and Farhan find Pia and arrive in Rancho’s school. Pia and the fake Rancho rekindle their love, while Chatur mocks Rancho for becoming a school teacher. He asks Rancho to sign on a "Declaration of Defeat" document. When Rancho's friends ask for his real name is, he reveals that he is actually Phunsukh Wangdu himself. Chatur finds out about this and is horrified; he accepts his defeat and pleads his case with Phunsukh to establish the business relationship he was after.

[edit]Cast


CherryBelle Girl Band Indonesia - ChiBi yang satu ini kayak nya akan jadi saingan baru si 7 iconsgrup ini beranggotakan   9 cewek-cewek  cantik, manis, imut, pintar bernyanyi pintar ngedence disatukan menjadi Girlband, wah tentu nya ini akan menjadi saingan  7 icons girlband, lucu juga ya kalo isi di blantica musik indonesia adalah Girlband  dengan Boyband

Foto Profil CherryBelle Girl Band Indonesia - ChiBi Cherry memiliki sebuah arti yaitu  Manis kaloBelle berarti Cantik, sedangkan arti Chibi berarti kecil / lucu.. nama CherryBelle ini merupakan gambaran yang sangat pas untuk 9 cewek yang dibentuk dari hasil audisi 3 tahap ini dimana mereka berhasil menyisihkan ratusan cewek lainnnya untuk menjadi CherryBelle.Cherly, Angel, Wenda, Ryn, Christy, Felly, Devi, Gigi , Anisa Cherry Belle

Dalam debutnya ini CherryBelle hadir di kancah musik Indonesia dengan sebuah gaya bermusik yang mungkin sudah familiar di kuping para penikmat K-Pop..Meskipun mulai banyak bermunculan Girlbandyang sejenis, tapi CherryBelle mempunyai sesuatu yang layak untuk mendapat apresiasi lebih..Selain usia muda yang memungkinkan mereka bergerak lebih enerjik, gaya nge dance yang lebih powerfull dan variatif serta karakter vocal yang kuat membuat CherryBelle diharapkan menjadi sebuah GirlbandIndonesia yang akan menginspirasi banyak remaja Indonesia. Kemunculan perdana CherryBelle ini dimulai dengan perilisan single pertama mereka yang berjudul DILEMA.

Lagu Cherry Belle - Dilema di ciptakan oleh Catur Septembrianto ini menceritakan tentang perasaan seorang cewek terhadap cowok yang ternyata adalah pacar sahabatnya..dan akhirnya dia memilih untuk melupakan cowok itu daripada menyakiti sahabatnya.

Dilema,  menjadi 1st single dari sebuah mini Album yang akan dirilis oleh Cherry Belle dalam waktu dekat ini..dimana selain ada Catur, masih ada beberapa pencipta lagu lainnya yang ikut menciptakan lagu untuk Cherry Belle seperti Mery Lastriana yang sukses menciptakan lagu Ku Menunggu nya Rossa...

Cherry Belle dibawah label Catz Records, mari kita sambut kehadiran Cherry Belle A.K.A ChiBi dengan harapan, musik,gaya,tarian,dan lagu-lagu mereka bisa diterima dan diapresiasi oleh masyarakat musik dan menginspirasi remaja Indonesia..

Situs Resmi CherryBelle  http://cherrybelle.info/

Biodata Twitter Cherry Belle 
Cherly Yuliana Anggraini Cherly : twitter@CherlyChiBi Born 21 July 1991
Anisa Rahma Anisa : twitter@AnisaChibi Born 12 October 1990
Margareth Angelina U.T Angel: twitter@Angel_ChiBi Born 2 October 1990
Devi Noviaty Devi : twitter@DeviChibi Born 25 November 1987
Sarwendah Tan Wenda : twitter@WendaChibi Born 29 August 1989
Yefany F Felly : twitter@FellyChiBi Born 21 February 1991
Christy Saura Noela Unu Christy : twitter@ChristyChiBi Born 26 December 1990
Jessyca Stefani Auryn Ryn : twitter@RynChiBi Born 30 January 1993
Brigitta Cynthia Gigi : twitter@GigiChiBi Born 9 July 1993

Lirik Lagu CherryBelle - Dilema

Tuhan tolong aku
Ku tak dapat menahan rasa didadaku
Ingin aku memiliki
Namun dia ada yang punya

Tuhan bantu aku
Ternyata dia kekasih sahabatku
Entah apa yang harus ku katakan
Hatiku bimbang jadi tak menentu

Bukan maksud diriku melukai hatimu
Namun aku juga wanita
Yang ingin merasakan cinta
Reff :
Never never want you
Really really love you
Maafkan aku mengecewakanmu
Really really love you
Never never leave you
Segera aku melupakan dirinya

[2x]

Bukan maksud diriku melukai hatimu
Namun aku juga wanita
Yang ingin merasa jatuh cinta

Repeat Reff (2x)

Foto CherryBelle - ChiBi Indonesia Girlband
foto Angel CherryBelle - ChiBi

foto Anisa CherryBelle - ChiBi

foto Cherly CherryBelle - ChiBi

foto ChristyCherryBelle - ChiBi

foto Devi CherryBelle - ChiBi

foto Felly CherryBelle - ChiBi

Foto CherryBelle - ChiBi

foto Gigi CherryBelle - ChiBi

Foto Ryn CherryBelle - ChiBi

Foto Wenda CherryBelle - ChiBi
Foto Profil Biodata CherryBelle - ChiBi Indonesia Girlband bagaimana nasib 7 icon ya? hehe ^__^


Biodata Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu siapa yang ga tau penyannyi penyanyi dangdut Ayu Ting Ting Alamat Palsu - Ayu Tingting saat ini sedang booming  dengan lagu yang benar-benar salah alamat dengan judul Alamat Palsu. Kalo kalian penggemar dangdut tentunya kenal dengan Ayu Ting Ting Jika iya maka nama Ayu Tingting mungkin tidak asing di telinga anda, tapi bagaimana dengan yang belum pernah mengenalnya si cantik Ayu ting ting nee Aneka Remaja Kasi Tau Biodata Ayu Ting Ting Alamat Palsu


Biodata Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu
  • Nama : Ayu Tingting
  • Tempat/tgl lahir : Depok, 20 Juni 1992
  • Profesi : Penyanyi dangdut, presenter, model
  • Tinggi badan : 160 cm
  • Berat badan : 45 kg
  • Prestasi : Bintang sari ayu 2006, Putri Depok 2006, Mojang Depok, Presenter Kuis (ANTV), Album Dangdut (Geol Ajep2)
  • Album : Dangdut (Rekening Cinta), Goyang Sejati (ANTV), Dangdut Yoo (TPI), Kamera Ria (TVRI), Dangdut Pro (TVRI) Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu
    Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu






    Lirik Lagu  Ayu Ting Ting Alamat Palsu


     YAYAYAAA.. (3X)
    *
    KEMANA KEMANA KEMANA
    KUHARUS MENCARI KEMANA
    KEKASIH TERCINTA TAK TAHU RIMBANYA
    LAMA TAK DATANG KE RUMAH
    **
    DIMANA DIMANA DIMANA
    TINGGALNYA SEKARANG
    DIMANA
    KESANA KEMARI MEMBAWA ALAMAT
    NAMUN YANG KUTEMUI BUKAN DIRINYA
    SAYANG YANG KUTERIMA ALAMAT PALSU
    KU TANYA SAMA TEMAN-TEMAN SEMUA
    TETAPI MEREKA BILANG TIDAK TAHU
    SAYANG MUNGKIN DIRIKU SUDAH TERTIPU
    MEMBUAT AKU FRUSTASI DIBUATNYA
    BACK TO **
    BACK TO *




     


    Implementasi Teknologi Untuk Keunggulan Kompetitif Dalam Operasional Perusahaan Dalam Era Globalisasi

    Pendahuluan

    Belakangan diketahui bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.

    Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.

    Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.

    Konsep Manajemen Informasi Dalam Perusahaan

    Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.


    Pada instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
    Mata kuliah ini juga menuntun mahasiswa untuk dapat memperoleh pemahaman yang diperlukan mengenai sistem informasi, bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi, pemilihan sistem informasi yang tepat bagi organisasi dan peran sistem informasi dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan.
    Konsep Keunggulan Kompetitif Dalam Operasional Perusahaan

    Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
    • Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
    • Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
    • Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
    • Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
    • Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
    Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:
    1. Customer Service
    2. Price
    3. Quality
    4. Fulfillment Time
    5. Agility
    6. Time to Market
    7. Market Reach
    Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.
    Strategic Uses of Information Technology
    Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis.saat ini,perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.
    Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi,menilai,dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh technology informasi.
    Membangun Customer Focused Bisnis

    Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan.

    Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
    Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi saya kira cukup satu saja. Demikian pula komisaris.
    Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan.
    Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.
    Value Chain & Strategic Information System
    Pada poin ini, semuanya tidak beda jauh dengan Strategic Uses of Information Technology. Hanya saja bagian informasinya lebih di tekan agar pemasarannya jadi lebih baik lagi.
    Re-engineering Bussiness Process

    adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi yang tersedia.BPR menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali cara kerja dalam mendukung misi organisasi dan mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi terhadap misi organisasi, tujuan strategis, dan kebutuhan pelanggan. Pertanyaan dasar yang ditanyakan seperti "apakah misi kita harus diperjelas? Apakah tujuan strategis kita berjalan beriringan dengan misi kita? Siapa pelanggan kita?"
    Pengertian Lain

    Business Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis),Business Transformation, atau Business Process Change Management. Business Process Reengineering (BPR) dimulai sebagai teknik sektor privat untuk mendukung organisasi secara fundamental memikirkan kembali bagaimana mereka mengerjakan bisnis yang mampu meningkatkan jasa kepada pelanggan, memotong biaya operasional dan menjadi kompetitor kelas dunia. Kunci utama dalam perancangan ulang adalah pengembangan sistem informasi dan jaringan. Organisasi-organisasi besar semakin banyak menggunakan teknologi ini untuk lebih mendukung proses bisnis yang inovatif dibanding memperbaiki metode kerja pada saat yang sama.

    BPR meliputi analisis dan perancangan alir kerja (workflow) dan proses-proses dalam sebuah organisasi. Berdasarkan Daven ports(1990), proses bisnis adalah sekelompok tugas-tugas yang saling berhubungan secara logis, dilaksanakan untuk mencapai sebuah hasil bisnis yang jelas.
    Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap.

    Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi – langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biayakualitasjasa dan kecepatan.
    Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.
    Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.

    Menciptakan Virtual Company
    Yaitu menciptakan produk atau softwere sendiri untuk mendukung suatu perusahaan.
    Membangun Knowledge Creating Company

    Saat ini, teori Teknologi Informasi (TI) mencoba untuk menjual konsep Knowledge Management (KM). Dari sudut pandang TI, dinyatakan dengan mewujudkan suatu sistem yang dapat mendeteksi berbagai kreasi dari suatu organisasi pengetahuan baru dapat dengan mudah diidentifikasi, siapa orang yang membangun dan atau menguasi suatu pengetahuan yang berguna bagi orang lain, hal ini diwujudkan oleh TI dengan bagaimana caranya agar dapat diakses secara bebas dan cepat.

    Dengan konsep database enterprise, yang terus di-update dengan pengetahuan-pengetahuan baru, dapat melayani kepada semua “knowledge workers” sebagai sumber referensi dimana mereka dapat melakukan konsultasi, asistensi, dan pencerahan terhadap pekerjaannya masing-masing.

    Karl Albrecht, pada bukunya “The Power of Minds at Work”, menyampaikan bahwa pendekatan database untuk Knowledge Management sangat dimungkinkan untuk gagal dengan beberapa alasan yang sangat fundamental. Hal ini disebabkan dangkalnya pandangan masyarakat luas terhadap pemikiran dan ideologi mengenai “Digital”. Ditunjukkan dengan manusia diperlakukan sebagai elemen dari mesin informasi dalam organisasi pengetahuan dengan anggapan mereka dapat diprogram dan diberi perintah persis seperti elemen dari data.

    Beberapa inisiatitor KM sebelumnya merasa frustasi dengan berbagai cara yang mereka lakukan untuk membangun organisasi pengetahuan, hal ini disebabkan karena kurangnya dorongan/rangsangan untuk mendokumentasikan/melaporkan pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan mereka sehari-hari.

    Sebagaimana yang sering terjadi pada suatu organisasi TI yang bermula dari paradigma mekanistik. Disisi lain tantangan yang paling berat adalah pada budaya berbagi dibanding dengan teknis. Menurut Karl Albrecht, kita harus belajar dari para antropolog, sosiolog, sejarahwan, musisi, artis, dan penulis daripada kepada para teknokrat. Kita perlu menanyakan beberapa pertanyaan dasar seperti :

    • Bagaimana budayawan (primitif hingga saat ini) memiliki rasa untuk berbagi pengetahuan ?
    • Bagaimana mereka mengamankan ”icons” dan hasil budaya dari waktu ke waktu dan generasi secara turun temurun ?
    • Singkatnya, bagaimana mereka membangun pengetahuan yang dapat memberikan manfaat kepada kebudayaan ?


    Implementasi ICT dalam menumbuhkembangkan pengetahuan diharapkan dapat juga berperan sebagai pendukung, memberikan feedback, sekaligus penyeimbang kita sebagai insan manusia yang memiliki bakat emosional dan spiritual. Jangan sampai dengan adanya ICT sisi manusiawi kita akan hilang, dengan adanya teknologi maka budaya seni kita hilang, sopan santun dan tata cara bicara kita pun mengalami degradasi.