Kujelang matahari dengan segelas teh panas
Di pagi ini ku bebas karna ga ada kelas
Di ruang mata ini kamar ini serasa luas
Letih dan lelah juga lambat lambat terkuras
Teh sudah habis kerongkongan ku pun puas
Mulai kutulis semua kehidupan di kertas
Hari hari yang keras kisah cinta yang pedas
Perasaan yang was was dan gerak ku yang terbatas
Tinta yang keluar dari dalam pena
Berirama dengan apa yang kurasa
Dalam hati ini ingin kurubah semua
Kehidupan monoton penuh luka putus asa
Mr. B:
Tinggalkanlah gengsi Hidup Berawal Dari Mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua peduli itu ironi tragedi
Senang bahagia… hingga kelak kau mati
Santoz:
Dunia memang tak selebar daun kelor
Akal dan pikiranku pun tak selamanya kotor
Membuka mata hati demi sebuah cita-cita
Melangkah pasti… pena dan tinta berbicara
Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan
Sebagai bintang hiburan dan terus melayang
Tak heran ragaku terbalut label mewah
Cerminan seorang raja dalam cerita cinderela
Ini bukan mimpi atau halusinasi
Sebuah anugerah yang kan kunikmati nanti
Hasil kerja kerasku terbayar lunas tuntas
Melakoni jati diri sampai puas
Back To Mr. B:
Titz:
Jalan sedikit tersungkur terjungkir terbalik
Melangkah menuju titik lakukan yang terbaik
Ku ketatkan tekad dan niat agar melesat
Seperti rudal squad mimpi ku kan kudapat
Mencari tepuk tangan atas karya keringat ku
Bukan satu yang ingin aku tuju
Naik ke atas pentas agar orang puas
Dapat applaus, cek atau pun uang kertas
Cari sensasi ataupun kontroversi
Bukan caraku agar hidup ku rekonstruksi
Dari mimpi semua hal dapat terjadi
Maka lebarkan sayap dan terbanglah yang tinggi
Agar semua terjadi…
Hingga kelak kau mati…
Agar semua terjadi…
Hingga kelak kau mati…
Jumat, 03 September 2010
Diposting oleh tamam31 di 01.00 0 komentar
Selasa, 31 Agustus 2010
cinta yang indah
Cinta Masih Bisa Tersenyum
bila jiwaku kini berduka apa obatnya
adakah penawar untuk hati yang terluka
bagai melayang di kehampaan kosong jadinya
ruang rindu berubah menjadi tak bernyawa
cinta masih bisa tersenyum padaku
walau kau telah menyakitiku
tinggalkan semua begitu saja
hilang ditelan sang bumi
mampukah diriku menghadapi hari esok
yang penuh dengan hangat cahaya sinar matahari
isak tangis bukanlah menjadi milik diriku
akan ku gapai segala harapan yang tertunda
cinta masih bisa tersenyum padaku
hanya waktu yang mampu pulihkan
kegelisahan tiada berujung
berganti dengan bahagia
jangan mengukur cinta dengan materi
masih banyak hal yang lebih penting
Diposting oleh tamam31 di 01.11 0 komentar